Pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi
NAMA : RAHMAHERA MISSMYLENIA
NPM : 25218816
KELAS : 2EB05
Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33),pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
Pembangunan ekonomi sendiri merupakan hal penting yang menjadi tujuan sekaligus garapan utama pemerintah untuk mewujudkan tujuannya dimasa yang akan datang. Indonesia, sebagai negara berkembang seringkali mempermasalahkan hal ini. Penggarapan pembangunan ekonomi menjadi satu hal utama yang diusahakan. Mulai dari pembangunan ekonomi daerah hingga pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu, banyak upaya yang harus dilakukan pemerintah guna meningkatkan pembangunan ekonomi nasional.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik menyatakan pertumbuhan ekonomi bergantung pada perkembangan factor - faktor produksi yaitu ; modal, tenaga kerja dan teknologi (Sukirno, 1994). Pertumbuhan ekonomi indonesia dipengaruhi oleh beberapa komponen diantaranya adalah komponen investasi dan tenaga kerja. Investasi yang terjadi di suatu negara terdiri dari investasi pemerintah dan investasi swasta. Investasi pemerintah dapat dijalankan melalui salah satu instrumen kebijakan, yaitu pengeluaran pemerintah untuk investasi sedangkan investasi dari sektor swasta dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri (asing).
Menurut Sukirno (2000) kegiatan investasi yang dilakukan oleh masyarakat secara terus menerus akan meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni (1) investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional serta kesempatan kerja; (2) pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi; (3) investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.
Dengan adanya Investasi pemerintah mendapatkan penghasilan dari pajak yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat seperti yang tercantum dalam APBN(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) sedangkan masyarakat diuntungkan dengan tersediannya lowongan pekerjaan.
Semakin banyak investor dalam negeri maupun asing yang menanamkan modalnya di indonesia, itu berarti dalam sektor industri mengalami pertumbuhan. Sehingga semakin luas kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia, serta Indonesia sedikit demi sedkit mampu mengurangi ketergantungannya terhadap negara lain. Dari segi pemenuhan kebutuhan yang dibutuhkan.
Namun investasi juga dipegaruhi oleh tingkat suku bunga, tingginya tingkat suku bunga dapat menyebabkan perkembangan dan tingkat investasi yang rendah. Perkembangan investasi di Indonesia mengalami nilai terendah pada tahun 2003 yaitu mencapai 0,60%. Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh tingginya tingkat suku bunga Indonesia, serta belum begitu membaiknya perekonomian Indonesia pasca krisis ekonomi Indonesia tahun 1997/1998 yang mengakibatkan minat investor berinvestasi rendah pada tahun 2003.
Menurut Case dan Fair (2007:172), menyatakan bahwa ada hubungan timbal balik antara tingkat investasi yang direncanakan dengan tingkat bunga, ketika tingkat bunga turun, investasi direncanakan naik, dan sebaliknya ketika tingkat bunga naik maka investasi direncanakan turun.
Dengan masuknya investasi asing di Indonesia tidak selamanya akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun juga dapat menimbulkan dampak negatif yang merugikan bagi bangsa Indonesia, yaitu dimana Perusahaan asing yang dikelola oleh pihak asing, maka kebijakan manajemennya sesuai dengan operasional perusahaan asing. Perusahaan asing mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dan keuntungannya dibawa ke negaranya yang tentunya dapat meninmbulkan kerugian bagi negara Indonesia.
Namun semua dampak negatif dari adanya penanaman modal asing di Indonesia sebenarnya itu dapat diminimalisir, apabila pemerintah dan masyarakat Indonesia mampu menangani dengan baik dan memetik pelajaran dari para investor asing tersebut. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya dari Pengaruh investor asing bagi peningkatan pembangunan ekonomi nasional dapat dilihat dari pendapatan nasional maupun pendapatan perkapita yang dihasilkan negara dari investasi tersebut.
Pemerintah indonesia sepakat mengeluarkan surat berharga berupa obligasi maupun saham dengan tujuan untuk memanbah pendapatan negara serta menutupi defisit yang dialami oleh APBN Indonesia. Peranan obligasi yaitu memberikan sumbangsih dalam penambahan modal untuk kegiatan pembangunan yang membutuhkan dana tidak sedikit. Di samping itu Indonesia mendapatkan tambahan pemasukan dari segi pajak, apabila pada saat Indonesia membayar bunga obligasi pada negara yang bersangkutan. Di sisi lain pemerintah Indonesia juga membuka kesempatan kepada investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan cara turut serta dalam transaksi jual beli saham yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Dari sebagian saham yang dimiliki oleh investor asing maka pertumbuhan industri akan semakin cepat. Dalam pendapatan negara, dividen yang diterima oleh investor asing akan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan sebagaimana mestinya.
Dengan masuknya modal asing, pemerintah dapat melakukan pembangunan. Pembangunan tersebut diantaranya perbaikan infrastruktur. Modal pembangunan infrastruktur tersebut diperoleh dari penerimaan pajak. Pajak tersebut diperoleh dari deviden dan bunga obligasi yang yang diterima oleh investor asing yang melakukan investasi di indonesia baik investasinya secara langsung maupun investasi tidak langsung yaitu berupa penanaman saham korporasi, surat obligasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Utang Negara (SUN). Hal ini sudah diatur dalam undang-undang. Besarnya pajak yang sudah diatur pemerintah tersebut akan masuk ke APBN dan dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. Jika infrastruktur di Indonesia baik maka akan berpengaruh pada mudahnya akses industri di Indonesia. Jika infrastruktur baik, dan industri Indonesia mendapatkan modal yang cukup sehingga mampu memproduksi barang sesuai permintaan konsumen.
Dalam peningkatan pertumbuhan ekonomidi Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu jumlah uang beredar memiliki hubungan positif terhadap perekonomian Indonesia. Apabila terjadi kelebihan jumlah uang beredar, Bank Indonesia akan mengambil kebijakan (menurunkan) tingkat suku bunga. Kondisi ini mendorong para investor untuk melakukan investasi, yang pada akhirnya akan menciptakan kenaikan output dan memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dan untuk menjaga kestabilan jumlah uang beredar (JUB) kebijakan moneter pemerintah yang dilakukan dengan beberapa instrumen agar tujuan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam mengatasi pengangguran, memperbaiki neraca pembayaran yang deficit, dan menjaga stabilisasi nilai kurs mata uang. Serta menjalankan peran dalam menurunkan laju inflasi. Dengan tingkat inflasi yang rendah, iklim investasi akan tetap bejalan. Jika inflasi rendah suku bunga bank juga cenderung rendah dan mendorong investor untuk melakukan investasi dan usaha baru yang tentunya sangat berpengaruh bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
Daftar Pustaka:
Buku:
• Sukirno, S. (1996: 33). Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
• Case, Karl E dan Fair Ray C. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Edisi Kedelapan. Alih Bahasa Wibi Hardani dan Devri Barnadi. Jakarta: Erlangga.
• Insukindro (1997), Ekonomi Uang dan Bank, BPFE UGM, Yogyakarta.
• Sukwiaty dkk. 2007. Ekonomi SMA Kelas XI. Bandung: Yudhistira.
• Sukirno, S., 1994. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
NPM : 25218816
KELAS : 2EB05
Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33),pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
Pembangunan ekonomi sendiri merupakan hal penting yang menjadi tujuan sekaligus garapan utama pemerintah untuk mewujudkan tujuannya dimasa yang akan datang. Indonesia, sebagai negara berkembang seringkali mempermasalahkan hal ini. Penggarapan pembangunan ekonomi menjadi satu hal utama yang diusahakan. Mulai dari pembangunan ekonomi daerah hingga pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu, banyak upaya yang harus dilakukan pemerintah guna meningkatkan pembangunan ekonomi nasional.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik menyatakan pertumbuhan ekonomi bergantung pada perkembangan factor - faktor produksi yaitu ; modal, tenaga kerja dan teknologi (Sukirno, 1994). Pertumbuhan ekonomi indonesia dipengaruhi oleh beberapa komponen diantaranya adalah komponen investasi dan tenaga kerja. Investasi yang terjadi di suatu negara terdiri dari investasi pemerintah dan investasi swasta. Investasi pemerintah dapat dijalankan melalui salah satu instrumen kebijakan, yaitu pengeluaran pemerintah untuk investasi sedangkan investasi dari sektor swasta dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri (asing).
Menurut Sukirno (2000) kegiatan investasi yang dilakukan oleh masyarakat secara terus menerus akan meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi penting dari kegiatan investasi, yakni (1) investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat, pendapatan nasional serta kesempatan kerja; (2) pertambahan barang modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas produksi; (3) investasi selalu diikuti oleh perkembangan teknologi.
Dengan adanya Investasi pemerintah mendapatkan penghasilan dari pajak yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat seperti yang tercantum dalam APBN(Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) sedangkan masyarakat diuntungkan dengan tersediannya lowongan pekerjaan.
Semakin banyak investor dalam negeri maupun asing yang menanamkan modalnya di indonesia, itu berarti dalam sektor industri mengalami pertumbuhan. Sehingga semakin luas kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia, serta Indonesia sedikit demi sedkit mampu mengurangi ketergantungannya terhadap negara lain. Dari segi pemenuhan kebutuhan yang dibutuhkan.
Namun investasi juga dipegaruhi oleh tingkat suku bunga, tingginya tingkat suku bunga dapat menyebabkan perkembangan dan tingkat investasi yang rendah. Perkembangan investasi di Indonesia mengalami nilai terendah pada tahun 2003 yaitu mencapai 0,60%. Kondisi ini kemungkinan disebabkan oleh tingginya tingkat suku bunga Indonesia, serta belum begitu membaiknya perekonomian Indonesia pasca krisis ekonomi Indonesia tahun 1997/1998 yang mengakibatkan minat investor berinvestasi rendah pada tahun 2003.
Menurut Case dan Fair (2007:172), menyatakan bahwa ada hubungan timbal balik antara tingkat investasi yang direncanakan dengan tingkat bunga, ketika tingkat bunga turun, investasi direncanakan naik, dan sebaliknya ketika tingkat bunga naik maka investasi direncanakan turun.
Dengan masuknya investasi asing di Indonesia tidak selamanya akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia, namun juga dapat menimbulkan dampak negatif yang merugikan bagi bangsa Indonesia, yaitu dimana Perusahaan asing yang dikelola oleh pihak asing, maka kebijakan manajemennya sesuai dengan operasional perusahaan asing. Perusahaan asing mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dan keuntungannya dibawa ke negaranya yang tentunya dapat meninmbulkan kerugian bagi negara Indonesia.
Namun semua dampak negatif dari adanya penanaman modal asing di Indonesia sebenarnya itu dapat diminimalisir, apabila pemerintah dan masyarakat Indonesia mampu menangani dengan baik dan memetik pelajaran dari para investor asing tersebut. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya dari Pengaruh investor asing bagi peningkatan pembangunan ekonomi nasional dapat dilihat dari pendapatan nasional maupun pendapatan perkapita yang dihasilkan negara dari investasi tersebut.
Pemerintah indonesia sepakat mengeluarkan surat berharga berupa obligasi maupun saham dengan tujuan untuk memanbah pendapatan negara serta menutupi defisit yang dialami oleh APBN Indonesia. Peranan obligasi yaitu memberikan sumbangsih dalam penambahan modal untuk kegiatan pembangunan yang membutuhkan dana tidak sedikit. Di samping itu Indonesia mendapatkan tambahan pemasukan dari segi pajak, apabila pada saat Indonesia membayar bunga obligasi pada negara yang bersangkutan. Di sisi lain pemerintah Indonesia juga membuka kesempatan kepada investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan cara turut serta dalam transaksi jual beli saham yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Dari sebagian saham yang dimiliki oleh investor asing maka pertumbuhan industri akan semakin cepat. Dalam pendapatan negara, dividen yang diterima oleh investor asing akan dikenakan pajak sesuai dengan ketentuan sebagaimana mestinya.
Dengan masuknya modal asing, pemerintah dapat melakukan pembangunan. Pembangunan tersebut diantaranya perbaikan infrastruktur. Modal pembangunan infrastruktur tersebut diperoleh dari penerimaan pajak. Pajak tersebut diperoleh dari deviden dan bunga obligasi yang yang diterima oleh investor asing yang melakukan investasi di indonesia baik investasinya secara langsung maupun investasi tidak langsung yaitu berupa penanaman saham korporasi, surat obligasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Utang Negara (SUN). Hal ini sudah diatur dalam undang-undang. Besarnya pajak yang sudah diatur pemerintah tersebut akan masuk ke APBN dan dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia. Jika infrastruktur di Indonesia baik maka akan berpengaruh pada mudahnya akses industri di Indonesia. Jika infrastruktur baik, dan industri Indonesia mendapatkan modal yang cukup sehingga mampu memproduksi barang sesuai permintaan konsumen.
Dalam peningkatan pertumbuhan ekonomidi Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu jumlah uang beredar memiliki hubungan positif terhadap perekonomian Indonesia. Apabila terjadi kelebihan jumlah uang beredar, Bank Indonesia akan mengambil kebijakan (menurunkan) tingkat suku bunga. Kondisi ini mendorong para investor untuk melakukan investasi, yang pada akhirnya akan menciptakan kenaikan output dan memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dan untuk menjaga kestabilan jumlah uang beredar (JUB) kebijakan moneter pemerintah yang dilakukan dengan beberapa instrumen agar tujuan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam mengatasi pengangguran, memperbaiki neraca pembayaran yang deficit, dan menjaga stabilisasi nilai kurs mata uang. Serta menjalankan peran dalam menurunkan laju inflasi. Dengan tingkat inflasi yang rendah, iklim investasi akan tetap bejalan. Jika inflasi rendah suku bunga bank juga cenderung rendah dan mendorong investor untuk melakukan investasi dan usaha baru yang tentunya sangat berpengaruh bagi pertumbuhan perekonomian di Indonesia.
Daftar Pustaka:
Buku:
• Sukirno, S. (1996: 33). Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
• Case, Karl E dan Fair Ray C. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Edisi Kedelapan. Alih Bahasa Wibi Hardani dan Devri Barnadi. Jakarta: Erlangga.
• Insukindro (1997), Ekonomi Uang dan Bank, BPFE UGM, Yogyakarta.
• Sukwiaty dkk. 2007. Ekonomi SMA Kelas XI. Bandung: Yudhistira.
• Sukirno, S., 1994. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Komentar
Posting Komentar