pengaruh pengangguran dan kemiskinan terhadap pembangunan ekonomi
NAMA : RAHMAHERA
MISSMYLENIA
NPM : 25218816
KELAS : 2EB05
PENGARUH
PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
Persoalan
kemiskinan seperti tidak akan habis dibahas setiap hari. Pasalnya, kini
kemiskinan di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan di Indonesia per Maret 2018 menyentuh
angka 25,95 juta orang atau sebanyak 9,82% dari total jumlah penduduk
Indonesia. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun 2017 yang mencapai
26,58 juta orang. Peningkatan mutu di berbagai sektor sudah ditingkatkan oleh
pemerintah untuk menekan angka kemiskinan. Namun, pada hakikatnya, kemiskinan
susah untuk dihilangkan secara tuntas.
pengertian kemiskinan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
pengertian kemiskinan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
1.
Kemiskinan mutlak
(absolut)
Kemiskinan mutlak adalah kondisi kemiskinan yang sudah
ditetapkan standarnya hanya sebatas dapat memenuhi kebutuhan dasar seseorang
agar dapat hidup secara layak. Dengan demikian, kemiskinan mutlak dapat
diartikan sebagai sebuah situasi kemampuan penduduk untuk memenuhi kebutuhan
hanya sekadar makan, minum, dan tempat tinggal.
2.
Kemiskinan relatif
Kemiskinan relatif adalah kemiskinan yang tidak ada
hubungannya dengan garis standar kemiskinan. Kemiskinan relatif adalah sebuah
kondisi ketika seseorang sudah dapat memenuhi kebutuhannya, namun masih dapat
dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan penduduk di sekitarnya. Biasanya
kemiskinan ini terjadi berdasarkan perspektif masing-masing orang saja.
Ketidakmampuan seseorang memenuhi kebutuhan pokok tersebut
dapat disebabkan oleh pengangguran, yang sering disebut-sebut sebagai penyebab
utama kemiskinan. Pengangguran dapat terjadi karena ketersediaan lapangan
pekerjaan yang minim dibandingkan banyaknya jumlah penduduk usia kerja (berusia
15 tahun atau lebih). orang yang bekerja di bawah jam kerja normal atau kurang
dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih menerima pekerjaan
lain. Tidak adanya pemerataan lapangan pekerjaan menjadikan pengangguran di
Indonesia seakan merajalela. DKI Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia
menjadi kota yang paling banyak memiliki lapangan pekerjaan.
Padahal pedalaman seperti Papua juga sangat membutuhkan
lapangan pekerjaan. Sedikitnya, lapangan pekerjaan yang ada di Papua menjadikan
Papua sebagai daerah yang paling banyak memiliki penduduk miskin. Perkembangan
teknologi seakan tidak mau untuk disebar ke daerah terpencil. Ketertinggalan
perkembangan teknologi menyulitkan terbukanya lapangan pekerjaan. Padahal
pekerjaan di era sekarang lebih banyak membutuhkan kemajuan teknologi sebagai
alat pendukung. Sementara itu, di Jawa Barat, lapangan pekerjaan sudah terbilang
sangat banyak, khususnya di kota. Untuk daerah kabupaten, angka pengangguran
masih terbilang lebih banyak dibandingkan kota. Hal ini membuktikan bahwa
perlunya pengembangan sektor-sektor yang dapat memperluas lapangan pekerjaan di
kabupaten. Berdasarkan data BPS, angka pengangguran di Jawa Barat mencapai
8,49% pada tahun 2017. Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun 2016 yang
mencapai 8,57.
Kemiskinan tidak hanya diukur dari ada atau
tidaknya pengangguran. Faktor lain seperti tingkat pendidikan yang rendah,
kondisi kesehatan yang kurang, terjadi bencana alam di suatu daerah,
keterbatasan sumber daya alam, korupsi oleh pejabat negara, dan lain-lain juga
dapat memengaruhi adanya kemiskinan. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah
untuk menekan angka kemiskinan adalah dengan pendidikan. Semakin tinggi
pendidikan seseorang, semakin tinggi peluang orang tersebut bekerja di sektor
formal dengan penghasilan yang lebih tinggi.
Namun, kesadaran penduduk miskin akan
pendidikan masih dapat dikatakan sangat kurang. Anak-anak usia sekolah tidak
jarang dipaksa bekerja dan berhenti sekolah hanya demi memenuhi kebutuhan pokok
sehari-hari. Padahal, tindakan seperti itu justru akan memperburuk keadaan
perekonomian keluarga tersebut.
Dari segi kesehatan, pemerintah sudah
memberikan keringanan biaya pengobatan di rumah sakit dengan BPJS kesehatan.
Namun, kasus yang banyak terjadi adalah ketidakmampuan seorang tulang punggung
keluarga untuk mencari nafkah karena kondisi kesehatan yang kurang.
Hal tersebut menyebabkan tidak adanya pemasukan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bencana alam juga dapat menyebabkan
penduduk menjadi miskin. Hilangnya harta benda, lapangan pekerjaan, dan barang
dagangan membuat penduduk kesulitan menjalani kegiatan sehari-hari dan mencari
nafkah.
Bencana alam juga dapat mengakibatkan hilangnya
sumber daya alam sebagai mata pencaharian, seperti rusaknya sawah yang
mengakibatkan petani tidak dapat panen, ancaman tsunami susulan yang membuat
nelayan tidak dapat berlayar, maupun ternak mati yang menyebabkan ruginya para
peternak.
Penyebab kemiskinan yang paling membuat
masyarakat geram adalah korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara. Pasalnya
uang negara yang dikorupsi seharusnya dapat digunakan untuk menunjang
pembangunan infrastruktur (seperti jalan, jembatan, pembangkit listrik, dan
lain-lain), pemberian bibit tanaman kepada petani, dan sebagainya. Kemiskinan
di Indonesia khususnya di Jawa Barat mungkin tidak bisa sepenuhnya dihilangkan
secara tiba-tiba. Perlu langkah perlahan agar angka kemiskinan semakin menurun.
Cara yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan pengembangan pusat-pusat
pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia agar mempunyai daya saing yang kuat apabila sudah terjun ke
dalam dunia kerja.
Komentar
Posting Komentar